Bertelepon dengan Kalimat Efektif
Saat ini telepon bukanlah hal yang baru
dan asing lagi, kehadirannya yang mempunyai manfaat besar ini membuat jarak
jauh semakin tidak terasa. Namun, ketika kita bertelepon kita juga harus memperhatikan
beberapa hal yang menjadi norma kesopanan dan kaidah
keefektifan suatu kalimat yang
dipergunakan.
Kesantunan bahasa telepon
Ada beberapa bahasa yang dianggap santun
dan tidak santun dalam bertelepon, sebagai contoh:
a. Bahasa yang Kurang Santun
- “Kan saya sudah
bilang, kalau saya tidak mau berbicara denganmu lagi!”
- “Masaksih kamu tidak
ingat dengan suaraku ini, apa kamu udah pikun?”
b. Bahasa yang Santun
- “Mohon maaf, untuk
sementara waktu saya belum bisa diajak berbicara dulu.”
- “Maaf, apakah Anda
masih ingat dengan suara saya?”
Keefektifan bahasa telepon
Ada beberapa bahasa yang dianggap
efektif dan kurang efektif saat bertelepon, sebagai
contohnya:
a. Bahasa yang Efektif ditelepon
- “Maka daripada itu,
saya sampaikan bahwa saya akan terlambat.”
- “Saya punya nama Eka
Syafda.”
b. Bahasa yang Kurang Efektif dalam Telepon
- “Maka, saya
sampaikan bahwa saya akan terlambat.”
- “Nama saya Eka
Syafda.”
Etika dalam bertelepon
Meskipun telepon merupakan media
perantara komunikasi jarak jauh, namun dalam bertelepon pun kita harus
memperhatikan etika dalam bertelepon yaitu mempergunakan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, jelas dan santun. Ringkas berarti
dalam kegiatan bertelepon kosakata yang dipergunakan relatif tidak
bertele-tele.
Jelas berarti kalimat bertelepon tidak boleh mengandung makna ambigu (bermakna ganda) yang menyebabkan lawan bicara kita sulit menangkap makna pesan yang disampaikan. Santun berarti kalimat yang dipergunakan disesuaikan dengan norma atau aturan yang berlaku pada masyarakat sekitar. Jika tiga komponen itu digabungkan, maka bertelepon pun akan menjadi kegiatan yang lancar dan menyenangkan.
Jelas berarti kalimat bertelepon tidak boleh mengandung makna ambigu (bermakna ganda) yang menyebabkan lawan bicara kita sulit menangkap makna pesan yang disampaikan. Santun berarti kalimat yang dipergunakan disesuaikan dengan norma atau aturan yang berlaku pada masyarakat sekitar. Jika tiga komponen itu digabungkan, maka bertelepon pun akan menjadi kegiatan yang lancar dan menyenangkan.
Langkah-langkah bertelepon
Agar dalam bertelepon menjadi lancar,
maka kita harus dapat melakukan bertelepon dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
- Mengucapkan salam;
- Menyebutkan identitas diri dan tujuan bertelepon;
- Berbicaralah seefektif mungkin;
- Akhiri pembicaaan dengan sopan,
seperti ucapan terima kasih dan salam.
Cara menggunakan telepon
Untuk dapat mempergunakan telepon, cara
yang dapat digunakan adalah:
- Mengangkat ganggang telepon;
- Menekan nomor telepon;
- Melakukan percakapan sesuai langkah-langkah di atas;
- Meletakkan ganggang telepon pada
posisi semula.
Contoh percakapan dalam telepon
Dina : Halo, Selamat siang, BU. Saya Dina, bisa berbicara dengan Jelita?Ibu : Bisa, tunggu sebentar ya.Dina : Iya, Bu.Jelita : Halo, ada apa Dina?Dina : Maaf ya aku mengganggu jam istirahatmu. Aku hanya mau mengingatkan jangan lupa nanti sore untuk membawa semua nota pengeluaran kegiatan kemah kemarin. Karena, hari ini mau aku rekap.Jelita : Iya tidak apa Dina, nanti aku akan membawa semua nota dan catatan yang diperlukan saat rapat. Terima kasih ya sudah mengingatkan.Dina : Iya, sama-sama. Sudah ya. Selamat siang. Terima kasih.Jelita : Iya, sama-sama. Selamat siang.Dikutip dari http://www.bahasaindonesiaku.net
Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan mohon tinggalkan komentar kawan ;) dan jangan lupa untukdi share
Post a Comment for "Bertelepon dengan Kalimat Efektif"